BEKASI | RESOLUSINEWS.COM | Kelompok Tani Melonesia Beken di Kampung Wangkel, Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, menghadirkan inovasi eduwisata berupa kebun melon premium berbasis organik. Warga dan pengunjung dari berbagai daerah kini dapat merasakan langsung pengalaman memetik buah dari pohonnya sekaligus belajar tentang pertanian ramah lingkungan, Minggu (4/5/2025).
Kegiatan ini memanfaatkan lahan terbatas di kawasan padat permukiman dan industri menjadi ruang produktif yang bernilai ekonomi, edukatif, dan ekologis. Di atas lahan seluas 15×20 meter, kelompok tani menanam 700 bibit melon menggunakan metode pot atau polybag, dengan target satu buah melon berkualitas premium per pot.
Media tanam berupa campuran serabut kelapa (cocopeat) dan pupuk organik memungkinkan tanaman lebih tahan hama, hemat air, dan menghasilkan buah dengan rasa manis serta tekstur padat dan segar.
“Setiap pot menghasilkan satu buah melon dengan rasa manis luar biasa dan tekstur padat. Semua ditanam secara organik tanpa bahan kimia,” ujar Camat Cibitung, Encun Sunarto, saat meninjau kebun tersebut.
Menurutnya, inovasi ini dapat menjadi model urban farming yang adaptif terhadap keterbatasan lahan namun tetap mampu menghasilkan produk unggulan. Dengan harga jual mencapai Rp50.000 per kilogram, melon dari kebun ini tetap diminati karena kualitas dan manfaat kesehatannya.
Kebun ini juga dibuka sebagai destinasi agrowisata. Pengunjung tak hanya bisa membeli hasil panen, tapi juga memetik langsung buah dari pohon dan belajar proses budidaya dari pembibitan hingga panen. Edukasi pertanian organik juga menjadi daya tarik utama, terutama bagi anak-anak dan pelajar.
“Kami membuka kesempatan belajar bagi siapa pun. Pengunjung bisa berdialog langsung dengan petani, melihat proses budidaya, bahkan membawa pulang bibit dan media tanam untuk ditanam sendiri,” tambah Encun.
Inisiatif ini lahir dari semangat gotong royong warga dan dorongan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi lokal. Dalam dua bulan masa tanam, kebun ini sudah beberapa kali panen dan memberi tambahan penghasilan bagi petani. Selain itu, keberadaannya membuka peluang usaha baru seperti penjualan bibit, pupuk organik, jasa edukasi, dan wisata kuliner berbasis hasil kebun.
Kebun melon premium Kampung Wangkel bukan sekadar lahan bertani atau berekreasi, melainkan simbol inovasi masyarakat dalam menjawab tantangan keterbatasan lahan, kebutuhan pangan sehat, dan peluang usaha berkelanjutan. Pemerintah daerah pun didorong untuk terus mendukung melalui pendampingan, promosi, serta penguatan akses pasar bagi produk lokal unggulan seperti ini.
(Bekasikab.go.id)