(55) 445 521 455

Mon - Sat 8.00 - 17.00

Denver, Colorado

Pembangunan Sumur di Situs Cagar Budaya Barunungul Terhenti Sementara Akibat Cuaca

SUBANG, RESOLUSINEWS.COM Proyek pembangunan sarana umum berupa sumur di Situs Cagar Budaya Barunungul yang terletak di Jalan Pasirheulang arah Bukanagara, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, terpaksa dihentikan sementara akibat tingginya curah hujan.

Kondisi cuaca membuat para pekerja mengalami kesulitan untuk melanjutkan penggalian. Pembangunan sumur ini berawal dari keluhan para peziarah yang datang ke situs tersebut, di mana mereka kesulitan mendapatkan air untuk keperluan wudu.

Berita Lainnya  Grand Final Miss Muslimah Karawang 2025 Digelar Meriah, H. Erick Heryawan: Dari Perempuan Hebat Lahir Generasi Hebat

Dengan semangat pelestarian budaya dan mempermudah akses bagi peziarah, sekelompok pecinta budaya Sunda dan tokoh masyarakat setempat berinisiatif menggagas pembuatan sumur.

Proyek ini sepenuhnya didanai oleh komunitas pecinta budaya Sunda leluhur. Mereka memilih untuk tidak menyebutkan nama pribadi atau lembaga, karena menurut mereka, niat tulus dalam menjaga warisan adat lebih penting dari pengakuan publik.

Berita Lainnya  Korupsi Besar di Karawang Mulai Terbongkar, Kejari Tetapkan Dirut PD Petrogas Sebagai Tersangka

“Membangun dan melestarikan budaya Sunda tidak harus diketahui siapa yang melakukannya, tetapi niatnya yang tulus yang utama,” ujar salah satu inisiator.

Situs Barunungul dinilai masih tertinggal jauh dibandingkan situs tetangganya, Pasirheulang, yang sudah memiliki fasilitas lebih lengkap bagi pengunjung.

Meski demikian, semangat gotong royong tampak dari dukungan beberapa pihak, termasuk media, kepala desa, dan salah satu ASN dari Polres yang turut membantu penyediaan alat-alat pengerjaan.

Kepala Desa Pasangrahan, Juhaeri, saat diwawancarai, membenarkan adanya pembangunan sumur di area situs.

“Tujuan utama dari penggalian ini adalah menyediakan sarana air bagi para peziarah. Kalau nanti air berhasil keluar, bisa dipakai untuk wudu dan kebutuhan lainnya. Kalaupun tidak, lubang sumur masih bisa dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan air sisa atau sampah peziarah,” jelasnya.

Namun, disayangkan, muncul kabar tidak sedap dan informasi yang menyesatkan dari segelintir pihak yang tidak mengetahui secara pasti kegiatan di lokasi.

“Daripada menyebarkan hoaks, lebih baik datang dan bertanya langsung mengenai apa yang sedang dikerjakan dan apa yang bisa dibantu. Kalau benar mencintai warisan budaya Sunda, seharusnya ikut mendukung, bukan mencurigai,” tambahnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama merawat warisan leluhur.

“Cagar budaya peninggalan para karuhun harus kita rawat bersama. Urang mumule salaku generasi katurunan Sunda supaya wujudna aya nepi ka anak incu,” serunya.

Dengan pelestarian ini, diharapkan ke depan lebih banyak peziarah dan masyarakat luas mengenal situs-situs budaya di Subang, dan menjadikannya sebagai destinasi spiritual dan edukatif yang terjaga nilai-nilai leluhurnya.

Reporter: Jamaludin

Bagikan Artikel

Berita Pilihan

Artikel Lainnya