JAKARTA | RESOLUSINEWS.COM | Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengingatkan para pejabat dan elite politik agar tidak terjebak dalam kekuasaan dan kepentingan pribadi. Ia menekankan pentingnya pendidikan politik bagi generasi muda untuk membangun bangsa di masa depan.
Pernyataan tersebut disampaikan Paloh saat menutup Program Remaja Bernegara di NasDem Tower, pada Sabtu (26/4/2025). Dalam kesempatan itu, Paloh berharap generasi muda bisa mengubah paradigma politik yang buruk.
“Kepada siapa kita boleh berharap di negeri ini? Sekali lagi saya katakan, bukan pada orang-orang generasi seperti saya. Usia-usia seperti ini sudah tidak bisa diharapkan banyak. Kita harus tahu diri, jangan terus-menerus mabuk kekuasaan dan kepentingan pribadi atau kelompok,” ujar Surya Paloh, seperti dilansir detikNews pada Senin (28/4/2025).
Paloh menilai, generasi muda saat ini dapat diandalkan jika diberikan pendidikan politik yang tepat. Ia sangat berharap pada remaja Indonesia yang memiliki idealisme tinggi dan semangat juang yang besar.
“Saya ingin menaruh harapan pada remaja bangsa ini. Ada remaja yang masih memiliki dedikasi, cita-cita besar, dan idealisme yang kuat. Di sana masih ada kejujuran, keberanian, serta keinginan untuk memperbaiki dan berjuang demi negeri yang hebat,” ungkapnya.
Meskipun berharap besar pada kaum muda, Paloh juga mengingatkan pentingnya penghormatan terhadap generasi senior. Ia meminta para senior untuk memberikan ruang bagi generasi muda agar dapat berperan lebih dalam politik dan pembangunan bangsa.
“Kita harus hormati generasi senior kita, tapi generasi senior pun seharusnya tahu diri dan menyadari bahwa kini saatnya kaum muda yang harus diperkuat untuk masa depan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” jelasnya.
Paloh menggambarkan Program Remaja Bernegara sebagai sebuah oase di tengah padang pasir, di mana mereka berusaha membawa secangkir air bagi kelangsungan masa depan bangsa.
Lebih lanjut, Paloh menegaskan bahwa sindiran mengenai mabuk kekuasaan tersebut tidak hanya ditujukan kepada para elite politik, tetapi juga untuk dirinya sendiri.
“Ini adalah sindiran untuk semua elite kita, termasuk diri saya,” tegasnya saat ditanya wartawan.
(Detik.com)