Iklan Banner
Kamis, Desember 18, 2025

Nusron Wahid Bantah Isu “Matahari Kembar” dalam Pemerintahan Prabowo

SUKABUMI | RESOLUSINEWS.COM | Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menanggapi isu yang menyebut adanya “matahari kembar” dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Ia membantah keras tudingan tersebut.

Isu ini mencuat setelah sejumlah menteri mengunjungi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat Lebaran, yang kemudian dikhawatirkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai indikasi adanya dua pusat kekuasaan. Namun Nusron menegaskan bahwa tradisi bersilaturahmi saat Lebaran tidak semestinya ditarik ke ranah politik.

- Advertisement -
- Advertisement -
Iklan ResolusiNews

“Enggak ada matahari kembar. Di Indonesia, apalagi saat Lebaran, itu momen silaturahmi. Menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan saling menghargai. Yang lebih muda mendatangi yang lebih tua,” kata Nusron saat berkunjung ke Ponpes Syamsul Ulum, Kota Sukabumi, Rabu (16/4/2025).

Menurutnya, kedatangan para menteri ke kediaman Jokowi merupakan bentuk penghormatan kepada mantan atasan, bukan manuver politik.

“Kalau menteri datang ke Pak Jokowi, ya itu wajar. Mereka pernah jadi anak buahnya. Datang ke rumah mantan atasan saat Lebaran itu hal yang biasa,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju mengunjungi Presiden Jokowi saat Lebaran, antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menko Perekonomian Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Kepala BKKBN Wihaji.

Trenggono menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi dengan “bekas bos” yang hingga kini masih dianggapnya sebagai atasan. Hal serupa diungkapkan Menkes Budi, yang datang bersama istrinya.

“Ini silaturahmi karena Pak Jokowi bos saya. Kami mohon maaf lahir dan batin, dan mendoakan beliau serta Ibu Iriana agar selalu sehat,” kata Budi.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan agar tidak ada kesan “matahari kembar” dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. “Silaturahmi itu baik, tapi tidak boleh ada matahari kembar,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai bahwa fenomena ini menunjukkan isu matahari kembar bukan lagi sekadar gosip.

“Buktinya ada menteri Prabowo yang menyebut masih punya bos lain selain presiden. Ini jadi bukti sahih bahwa ada menteri di Kabinet Merah Putih yang punya dua matahari,” kata Adi, dikutip dari detikNews.

 

( Detik.com )

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis berdasarkan sumber yang dapat dipercaya. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi resolusinews.com dan dapat mengalami pembaruan sesuai perkembangan informasi terbaru maupun klarifikasi dari pihak terkait.
Bagikan Artikel

Artikel Lainnya

Top News

Populer

Global

Deforestasi Hutan RI 2025 Capai 166 Ribu Hektare, Tiga Provinsi ini Paling Parah

RESOLUSINEWS.COM - Tingkat deforestasi di Indonesia meningkat tajam dalam lima tahun terakhir, dengan Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menjadi wilayah dengan laju penggundulan...
spot_img

Trending

Teknologi

Politik

Stories

Popup Gambar