CIKARANG PUSAT | RESOLUSINEWS.COM | Pemerintah Kabupaten Bekasi memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja melalui kerja sama strategis dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kolaborasi ini bertujuan memperluas cakupan jaminan sosial bagi pekerja sektor formal maupun informal.
Langkah tersebut ditandai dalam kegiatan Bincang Santai (Bisa) bertajuk “Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Kabupaten Bekasi Melalui Program MLT dan JKP” yang digelar di Gedung Wibawa Mukti, Komplek Pemkab Bekasi, Selasa (22/4/2025). Acara ini dihadiri Bupati Bekasi, Wakil Bupati Asep Surya Atmaja, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, serikat pekerja, dan Forkopimda.
Dalam kesempatan itu, Pemkab Bekasi secara simbolis menyerahkan santunan dan bantuan jaminan sosial senilai total Rp1,1 miliar kepada ahli waris dan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Cikarang.
Santunan tertinggi diberikan kepada ahli waris almarhum Agus Ramadan, pekerja PT Enkei Indonesia, senilai Rp795,19 juta. Sementara ahli waris Syarifudin, pekerja informal, menerima Rp105 juta, termasuk beasiswa untuk anaknya. Bantuan layanan tambahan juga diserahkan dalam bentuk pinjaman renovasi rumah sebesar Rp200 juta kepada pekerja PT Multichem Indojasa Artaprima, Yasin Zaenuri.
Wakil Bupati Asep menegaskan pentingnya memperluas jaminan sosial hingga ke pekerja informal melalui skema pembiayaan daerah dan dana desa. “Kami tengah menyiapkan surat edaran kepada seluruh desa dan kelurahan agar mengalokasikan anggaran untuk mendaftarkan pekerja informal sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Cikarang, Muhyiddin, melaporkan bahwa hingga Maret 2025, jumlah peserta aktif mencapai 492.000 orang, termasuk 21.000 pekerja non-ASN mitra pemerintah. Total klaim yang dibayarkan mencapai Rp219 miliar, dan beasiswa yang disalurkan mencapai Rp5 miliar.
Muhyiddin juga mengapresiasi dukungan Pemkab Bekasi, termasuk penerbitan SK Bupati terkait perlindungan sosial bagi aparat desa hingga pengurus RT/RW. Saat ini, pihaknya menargetkan tambahan 19.000 peserta baru.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan berkelanjutan, serta menjadi fondasi penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
( Bekasikab.go.id )