CIKARANGSELATAN | RESOLUSINEWS.COM | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memaknai peringatan Hari Kartini 2025 sebagai momentum penting untuk memperkuat peran perempuan dalam pembangunan daerah. Melalui semangat perjuangan R.A. Kartini, Pemkab menegaskan komitmennya dalam mendorong kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bekasi, Ani Gustini, menyampaikan hal tersebut usai mengikuti upacara peringatan Hari Kartini secara virtual bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dari Command Center, Diskominfosantik, Cikarang Pusat, Senin (21/4/2025). Sekretaris Daerah Dedi Supriyadi juga hadir secara virtual dalam acara tersebut.
“Hari Kartini menjadi momentum untuk mendorong semangat pembangunan daerah, khususnya dalam pemenuhan hak perempuan dan anak,” ujar Ani.
Mengusung tema nasional “1000 Profesi Perempuan dan Gen Z”, Ani menyatakan bahwa perempuan di Kabupaten Bekasi memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama melalui UMKM, serta dalam membentuk keluarga yang tangguh dan berpendidikan.
Pemkab Bekasi, lanjutnya, telah menggulirkan berbagai program yang mendorong keterlibatan aktif perempuan, seperti pemberian penghargaan bagi perempuan inspiratif, penguatan organisasi seperti PKK, serta program orang tua asuh bagi anak-anak rentan.
Menanggapi masih maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak, Ani mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor. Ia menekankan pentingnya peran perempuan dalam menjangkau masyarakat melalui berbagai wadah, seperti PKK dan Posyandu.
“Perempuan harus aktif menjalankan perannya, baik di rumah maupun di tengah masyarakat. Kita juga terus berdayakan kelompok PEKKA (Perempuan Kepala Keluarga) agar mandiri secara ekonomi dan sosial,” tambahnya.
Melalui pelatihan dan program pemberdayaan, Pemkab Bekasi berupaya memastikan perempuan memiliki akses terhadap keterampilan, kemandirian ekonomi, dan perlindungan sosial. Peringatan Hari Kartini, tegas Ani, bukan sekadar seremoni, melainkan refleksi untuk memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan.
“Dengan kolaborasi pemerintah, organisasi perempuan, dan masyarakat, semangat Kartini diharapkan terus menginspirasi pembangunan daerah yang adil dan berkelanjutan,” pungkasnya.
( Bekasikab.go.id )